Tahun ke 21

Sampai detik ini aku belum mempersiapkan apa-apa, bahkan sekedar memadukan kata demi kata untuk hari spesialmu pun aku belum. Entah, mungkin aku terlalu gugup. Konyol ya? Apa susahnya sekedar menulis Barakallah fii Umrik, atau menulis rentetan doa baik untukmu. Ah, Aku tak tau. Aku ragu. Seakan tak ada hal terbaik saat ini yang dapat ku persembahkan padamu selain doa yang ku selipkan dalam sujudku.

Aku bersyukur, dan ingin sekali berterimakasih pada mamah, sudah melahirkan kamu 21 tahun yang lalu ke dunia ini mas. Semoga Allah selalu sehatkan mamah, juga abah ya..

Mas, aku tau kamu sibuk.
Tapi jangan lupa jaga kesehatan. Jaga kondisi badan. Bukan hanya skripsi itu yang butuh perhatian, tubuhmu juga.

Sejujurnya, kadang aku mengkhawatirkan jam tidurmu mas. Apakah kamu beristirahat dengan cukup? Setidaknya, semoga kamu tidak lupa mengimbangi cangkir demi cangkir kopi yang kau teguk dengan air putih. Dan semoga, kamu masih sempat membuka dan membaca Al Quran di sela-sela kesibukanmu. Agar kamu tak hilang arah. Punya pegangan tuk terus berbenah.

Mas, semoga subuhmu tak lewat. Semoga lima waktumu lengkap, tahajudmu lekat, sujudmu khidmat, dhuhamu genap.
Aku belum bisa mempersembahkan apa-apa yang terbaik saat ini selain doa untuk keberkahan dan kebahagiaan hidupmu. Semoga segala target dan mimpimu segera tercapai.  Teruslah melangkah, selalu ada rumah yang menantimu pulang. Lelahmu tak kan sia-sia. Berjuanglah.



Salam,

Dari aku yang ingin hidup bersamamu.

~26 Sept '18, 23.43.

0 Komentar