Bukan Logika Aritmatik

Dia membuatmu kecewa, untuk kesekian kali
Dia meminta maaf, dan katanya tak akan mengulangi
Kau memaafkan, tapi semua...
terjadi lagi
lagi
lagi
lagi
dan lagi..

Dan ia, seolah tak peduli
Dan kau, tak lagi menanyai
Bukan karena tak peduli
Hanya saja, dirimu merasa
tak lagi berarti

Baiklah, dengar...
Ini adalah sebuah logika sederhana
Dari hati yang pernah mencicipi
Lumpuh mati penghargaan diri
Demi seorang yang ia cintai

Sayang,
Jika ia tau ada hati yang tak baik-baik saja dengan kelakuannya itu,
Jika ia tau orang itu adalah kamu, maka saat ia mengulagi perilakunya itu,
Menurutmu...
Apakah ia mempertimbangkan perasaanmu?
Jika iya, mengapa seolah ia tak peduli?
Jika tidak, bukankah itu berarti perasaanmu tak penting?
Jika perasaanmu saja tak penting, bagaimana ia akan menghargaimu?
Kebahagiaan seperti apa yang kau harapkan dari seorang yang tak dapat menghargai perasaanmu?

Bukan,
Jangan salah paham terhadapku.

Lihat..
Bahkan masih saja sempat terlintas kebaikannya saat ku tanyai pertanyaan-pertanyaan itu kepadamu..

Tapi,
Yang ingin ku sampaikan adalah
Kamu, belajarlah menghargai dan menghormati dirimu sendiri.
Kamu berharga. Lebih dari yang kamu tau.

Kamu baik, tulus, tentu bukan sembarang orang yang akan memenangkan hatimu.

Bukan sembarang.
Camkan itu.


Apalagi, seorang yang menghargai perasaanmu saja ia tak mampu.


~
Agustus 2019







0 Komentar